Salah satu keyakinan dalam Islam, orang kafir walaupun suka melakukan kebaikan, akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Apalagi yang sudah kafir lantas memusuhi dan memerangi Islam.
Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”(QS. Al Bayyinah: 6)
Dr Zakir Naik pernah ditanya tentang prinsip tersebut. Oleh kerana yang bertanya adalah bukan Islam, ahli perbandingan agama itu pun menggunakan analogi ini untuk menjelaskannya.
“Saudara, jika kita mengikuti ujian, misalnya aku diuji diperingkat tinggi, ada enam ujian yang harus aku ikuti: sains, matematik, bahasa Inggris, bahasa India, sejarah dan geografi. Aku harus lulus semuanya. Jika aku mendapat 100 markah dalam lima mata pelajaran tetapi dalam satu pelajaran sains, aku mendapat markah 20, adakah aku akan lulus? Aku akan gagal,” kata Dr Zakir Naik.
“Jadi sama seperti itu, persyaratan untuk ke surga yang pertama kau harus memiliki iman, kemudian amal soleh, mengajak orang lain kepada kebenaran dan menasihati orang lain agar bersabar.
Kau mungkin orang yang baik, kau mungkin bersedekah dan sebagainya, tapi jika kau tidak punya iman, jika kau tidak beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, jika kau tidak menyembah Sang Pencipta yang sejati, kau gagal dalam ujiannya.
Jadi agar engkau lulus, kau harus lulus dalam keempat persyaratan ini: iman kepada Tuhan yang Maha Esa, jangan menyembah berhala, tidak beriman kepada tuhan yang salah. Yang kedua, melakukan amal kebaikan. Yang ketiga, mengajak orang lain dalam jalan kebenaran (dakwah). Yang keempat, menasehati orang lain agar bersabar.
Jika kau tidak beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan kau menyekutukanNya, maka kau tidak lulus dalam ujian akhirat. Kau gagal.” [Ibnu K/Tarbiyah] – tarbiyah.net/
loading...
loading...